Kamis, 09 Agustus 2012

DEVINISI DAN ELEMEN DATABASE

2. Definisi dan Elemen Database
  • Beberapa definisi tentang Database :
    1. Menurut Gordon C. Everest :
    Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
    2. Menurut C.J. Date :
    Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.
    - Data input adalah data yang masuk dari luar sistem
    - Data output adalah data yang dihasilkan sistem
    - Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem
    3. Menurut Toni Fabbri :
    Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
    4. Menurut S. Attre :
    Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.
    Jadi SISTEM DATABASE adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.
    Sifat-sifat database :
    • Internal : Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
    • Terbagi/share : Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).
    Elemen-elemen database :
    A. Tipe :
    1. Enterprise = Suatu jenis organisasi, misalnya Bank, Hotel, Universitas dan lain-lain.
    2. Entity = File = Obyek pada enterprise berdasarkan data yang disimpan
    3. Atribute = Field = Data item = Beberapa hal yang ingin diketahui dari suatu file
    4. Record = Satu set field yang merupakan ciri khas dari suatu file
    Istilah entity dan atribute biasanya digunakan pada tingkat konsepsual dan logikal, sedangkan file, record dan field pada tingkat internal/fisikal.
    Hubungan : Enterprise terdiri dari beberapa entity, entity terdiri dari beberapa record dan record terdiri dari beberapa field.
    Enterprise Entity / File Record Atribute/Field
    B. Isi / Nilai :
    1. Data File : Seluruh isi data pada file
    2. Data Record : Satu set isi data pada suatu susunan field dari suatu file
    3. Data Value : Isi data masing-masing data elemen.
    Sumber-sumber daya suatu organisasi / enterprise :
    Ada 5 M Sumber Daya, yaitu :
    • Man : Manajemen Personalia (Manusia)
    • Machine : Manajemen peralatan (Mesin)
    • Material : Manajemen industri (Bahan Baku)
    • Money : Manajemen Keuangan (Uang)
    • Message : Manajemen Informasi.
    DATA Merupakan sumber daya yang paling penting dalam perusahaan, data perlu disimpan dan dimanajemen (rencana, desain, operasi, kontrol dan evaluasi). Proses manajemen dilaksanakan dalam siklus hidup (Life Cycle).
    Manajemen data dapat dilakukan secara administrasi manual atau dengan memakai komputer, secara umum Sistem Database adalah sistem penyimpanan data memakai komputer.
    4 Komponen DATA PROCESSING yang menggunakan Sistem Database :
    1. Perangkat Keras (Hardware) : Penyimpanan Sekunder
    2. Perangkat Lunak (Software) : Program Aplikasi, DBMS
    3. Data : Database mempunyai sifat internal (integritas dari file-file yang terlibat) dan terbagi / share
    4. User : User pembuat program aplikasi, end user (user pemakai data langsung), DBA (Penanggung jawab).
    Penanggung jawab sistem database adalah DBA (Database Administratur) ;
    1. Syarat menjadi DBA
    - Berkeahlian Teknik
    - Berkeahlian tentang enterprise
    2. DBA yaitu orang/group yang bertanggung jawab pada seluruh pengontrolan database
    3. Tanggung jawab DBA :
    - Menetapkan isi database
    - Menetapkan struktur data pada penyimpanan sekunder dan metode akses
    - Melayani kebutuhan user
    - Mendefinisikan pengecekan kewenangan penggunaan database oleh user dan menetapkan
    prosedur validasi suatu database.
    - Menetapkan strategi backup dan recovery
    - Memonitor unjuk kerja dan melayani kebutuhan akan perubahan-perubahan kepentingan.
    4. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya DBA harus mempunyai beberapa program utility, misalnya :
    - Create Routine : Untuk membuat database baru
    - Reorganization Routine : Untuk menyusun kembali database (misal : untuk menghapus
    tempat-tempat kososng dari record-record yang sudah tidak berlaku)
    - Journalizing / Logging Routine : Untuk mencatat semua operasi yang telah dikerjakan,
    siapa usernya.
    - Recovery Routine : Memperbaiki kerusakan database pada posisi sebelum kerusakan.
    - Statistical Analisys Routine : Untuk memonitor hasil-hasil database.
    Salah satu alat penting DBA adalah Data Dictionary yaitu segala sesuatu kekurangan tentang elemen-elemen database misal : Data apa saja yang dipakai suatu program aplikasi, data apa yang dibutuhkan untuk suatu laporan dari suatu departemen.
    Kedudukan DBA :
    Vendor
    Database DBA Management
    Hardware +
    Software Staff
    Data
    Processing Aplication User
    System + operation Development Community
    Staff Staff
    DBMS (Database Managemen System)
    1. Menutut C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.
    2. Menurut S, Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
    3. Menurut Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data.
    Jadi DBMS : Semua peralatan komputer (Hardware+Software+Firmware). DBMS dilengkapi dengan bahasa yang berorientasi pada data (High level data langauage) yang sering disebut juga sebagai bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).
    Fungsi DBMS : – Definisi data dan hubungannya
    – Memanipulasi data
    – Keamanan dan integritas data
    – Security dan integritas data
    – Recovery/perbaikan dan concurency data
    – Data dictionary
    – Unjuk kerja / performance
    Peralatan untuk menetapkan/menentukan pendekatan database disebut DBMS
    DBMS merupakan software (dan hardware) yang kusus didesain untuk melindungi dan memanage database.
    Dengan menggunakan DBMS, maka dapat :
    • Mendefinisikan data dan hubungannya.
    • Mendokumentasikan struktur dan definisi data
    • Menggambarkan, mengorganisasikan dan menyimpan data untuk akses yang selektif/dipilih dan efisien.
    • Hubungan yang sesuai antara user dengan sumber daya data.
    • Perlindungan terhadap sumber daya data akan terjamin, dapat diandalkan, konsisten dan benar.
    • Memisahkan masalah Logical dan physical sehingga merubah implementasi database secara fisik tidak menghendaki user untuk merubah maksud data (Logical).
    • Menentukan pembagian data kepada para user untuk mengakses secara concurent pada sumber daya data.
    Contoh DBMS :
    1. Database Hierarchy : Pengaksesan data harus mengikuti aturan hierarchy yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.
    Contoh : IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968
    2. Data Network : Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hierarchy.
    Contoh : IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinett Software Inc,
    1972
    3. Data Relational : Data dikelompokkan secara bebas menurut jenisnya lewat proses
    normalisasi
    Contoh : – INGRES oleh UN of CA & Relational Tech., 1973
    – System-R oleh IBM Research, 1975
    – ORACLE oleh Relational Software Inc. , 1979
    – DBASE II oleh Ashton-Tate, 1981
    PENDEKATAN TRADITIONAL VS DATABASE
    Mengapa memilih pendekatan database karena pendekatan pemrosesan data sebelum pendekatan database adalah terpusat pada program aplikasi
    Pendekatan tradisional, berorientasi pada program aplikasi dan tiap-tiap aplikasi berdiri sendiri-sendiri. contoh : aplikasi produk, aplikasi inventory dsb.
    Sehingga terdapat masalah-masalah :
    • Data redundancy : Duplikasi data yang sama pada beberapa file.
    Redundansi dapat direduksi/dikurangi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali
    sehingga akan menyebabkan inconsistency (data tidak konsisten), incosistency dapat dihilangkan dengan cara Propagating Update yaitu melakukan update secara serentak pada field-field yang redundansi.
    Contoh : Jika pelanggan pindah alamat dan nomer telponnya maka seharusnya ketiga file yang memuat data tersebut harus diubah/update (contoh File Anggota, File transaksi peminjaman, file Pengembalian), bila salah satu saja dari file yang mengandung data tersebut terlewat diupdate maka terjadilah tidak konsisten tadi. Untuk itu perlu adanya propagating update ketiga file tersebut.
    • Data Isolation : Datanya terisolasi bagi user dan untuk melihatnya harus membuka program terlebih dahulu.
    • Ketidakmampuannya dalam menjawab kebutuhan/pertanyaan sewaktu-waktu.
    • Ketidakmampuan dalan sharing data yaitu elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun serentak dan pada waktu yang sama.
    • Biaya pengembangan yang tinggi sehingga tidak responsif terhadap kebutuhan perubahan.
    Gambar :
    Aplication 1 Aplication 2 Aplication 3
    File File File File File File
    1-A 1-B 2-A 2-B 3-A 3-B
    Pendekatan Database, berarti data bebas dari program aplikasi (Data independent)
    - Kemaren : Melakukan Desain
    - Hari ini : Dioperasikan
    - Yang akan datang : Dikembangkan
    Gambar :
    Aplication 1 Aplication 2 Aplication 3
    Database
    Management
    System
    Database
    Keuntungannya :
    • Mengurangi data redundancy : Data redundansi dapat direduksi/dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (untuk kepentingan keyfield)
    • Data integrity : Integritas/kesatuan data dapat dipertahankan, hal ini sebagi akibat dari penghindaran inconsistency dan pengontrolan security.
    • Data independent : Kebebasan data contoh . Jika terdapat perubahan struktur file pelanggan maka program tersebut haruslah diubah. Jadi bahwa program yang telah dibuat tidak bebas terhadap database yang ada, apapun yang terjadi pada struktur file, setiapkali hendak melihat data dengan utility List, dll. ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas terhadap database.
    • Data security : Kontrol sekuriti dapat dilakukan. DBA dapat mengatur kewenganan penggunaan database (update, retrieve, delete)
    • Data consistency : Inconsistency dapat dihilangkan
    • Mudah dalam penggunaan datanya
    • Membutuhkan sedikit memory untuk penyimpanan data.
    Kerugiannya :
    Mahal (teknologi DBMS, Operation, Conversion, Planning, Risk)
    ARSITEKTUR DATABASE
    ARCHITECTURE DATABASE, tiga tahapan dalam sistem database :
    External Level
    (Individual User Views)
    Conceptual Level
    (Community User Views)
    Internal Level
    (Storage Views)
    Keterangan :
    1. External Level : Setiap user mempunyai bahasa dalam penyelesaiannya
    – Bahasa pemrograman : pembuat program aplikasi
    – Bahasa Query ex. formulir, menu : Pemakai data langsung
    2. Conceptual Level : Pandangan secara menyeluruh
    3. Internal Level : Bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpan sekunder
    Contoh :
    External (PL/I)
    DCL 1 EMPP,
    2 EMP# CHAR (6),
    2 SAL FIXED BIN (31); External (COBOL)
    01 EMPC.
    02 EMPNO PIC X(6)
    02 DEPTNO PIC X(4)
    Conceptual
    EMPLOYEE
    EMPLOYEE_NUMBER CHARACTER (6)
    DEPARTEMENT_NUMBER CHARACTER (4)
    SALARY NUMERIK (5)
    Internal
    STORED_EMP LENGTH = 18
    PREFIX TYPE = BYTE (6) , OFFSET = 0
    EMP# TYPE = BYTE (6) , OFFSET = 6 , INDEX = EMPX
    DEPT# TYPE = BYTE (4) , OFFSET = 12
    PAY TYPE = REALWORD , OFFSET = 16
    DETAIL SYSTEM ARCHITECTURE DATABASE
    User A1 User A2 User B1 User B2 User B3
    Host +DSL Host +DSL Host + DSL Host + DSL Host + DSL
    External
    Shema External View A External View B
    External/conceptual mapping A Mapping B
    DBA
    DBMS
    Conceptual Conceptual View
    Schema
    conceptual/internal mapping
    Storage structure
    Definition Storage Database
    (Internal Schema) (Internal View)
    User Interface
    TIGA MODEL DESAIN DATABASE :
    1. Conceptual model : Merupakan pengumpulan / integrasi seluruh kebutuhan atribut dari para user / aplikasi menjadi satu pandangan organisasi
    2. Logical model : Dari model conceptual yang terbentuk dapat dipilih salah satu model data dasar logikal : hirarki, network atau relational. Kemudian dibagikan kepada para user yang berwenang
    3. Physical model : Bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpanan sekunder, yang perlu dipertimbangkan mengenai metode akses (menyimpan / stored dan mengambil / retrieval) dan teknik pengindeksan untuk retrieval (pencarian lebih cepat).
    Gambar :
    Model External Model External Model External
    Aplikasi 1 Aplikasi 2 Aplikasi 3
    Kebutuhan konsepsual
    Aplikasi 1
    Kebutuhan konsepsual
    Aplikasi 2 Model Model
    Konsepsual Logikal Model
    Internal
    Kebutuhan konsepsual
    Aplikasi 3
    Kebutuhan konsepsual Mapping Mapping
    Aplikasi 4
    Keterangan :
    Model Konsepsual adalah permodelan data yang merupakan awal dari kegiatan mendesain database.
    Setiap aplikasi mengharapkan suatu kumpulan atribute. Model konsepsual merupakan pengumpulan / integrasi seluruh kebutuhan atribute dari para user / aplikasi menjadi satu pandangan organisasi. Dengan proses normalisasi seluruh atribut-atribut tersebut dikelompokkan sesuai dengan himpunannya.
    Model logikal : Dari model konsepsual yang dibentuk dari proses normalisasi diatas dapat dipilih salah satu model data dasar logikal : hierarchy, Network atau Relational.
    Setelah model data dasar logikalnya ditentukan dapat dipilih salah satu DBMS yang ada dipasaran.
    Contoh DBMS :
    - Hirarchy : IMS-2
    - Network : IDMS
    - Relational : System-R, Inggres, Oracle, DBase-2
    Model data logikal yang dibuat berdasarkan suatu DBMS tersebut menentukan bagaimana data diberikan pada user / aplikasi. Masing-masing user / aplikasi menerima sejumlah atribut untuk keperluannya. Kumpulan atribut yang diterima oleh user / aplikasi tersebut dinamakan Sub skema atau sub model.
    Setelah dipilih salah satu model data logikal, model konsepsual dipertakan (mapping) ke model data logikal.
    Model Fisikal : Menggambarkan bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpan sekunder.
    Pertimbangan-pertimbangan yang perlu dipikirkan antara lain : Metode akses dan teknik pengindeksan.
    Dengan Low Level Data Language (LLDL : Basic, fortran, cobol pascal dll.) dapat membentuk suatu model data fisikal tertentu untuk melayani kebutuhan model data logikal. Kelemahan LLDL adalah tidak mempunyai Query language.
    Ad. 1. Membuat model data Konsepsual dan Proses Normalisasi
    - Data diasumsikan mempunyai model relational
    - Langkah-langkah yang dikerjakan :
    1. Mengumpulkan dan menganalisa data.
    Data dikumpulkan dari :
    – Data yang telah ada (Existing Data) :
    contoh : Formulir-formulir, rekening, laporan, file data yang telah ada dan program
    – Data yang akan datang (Future Data).
    2. Proses normalisai : Yaitu proses untuk mengelompokkan atribut pada tabel-tabel
    yang telah menggambarkan entity-entity dan hubungan-
    hubungannya satu sama lain.
    3. Gambaran secara grafis : Menggambarkan hubungan entity-entity yang didapat dari proses Normalisasi. Dan melengkapi gambar entity-entity yang ada dengan Atribute-atribute dan kunci-kuncinya.
    CONTOH DATA BASE
    Contoh pemakaian aplikasi database :
    - Transaksi pembelian dari Mall/Supermarket
    - Transaksi pembelian atas pemakaian kartu kredit
    - Tempat penampungan data pesanan bagi agen travel
    - Mengolah data asuransi
    - Penggunaan Internet
    - Pelajaran di Kampus
    Pra Database
    File Based System
    - Kumpulan dari program aplikasi yang memberikan bagi pengguna akhir berupa laporan
    - Masing-masing program menerjemahkan dan memanajemen data sendiri-sendiri
    File Based Processing
    Database Application
    Maksudnya ketika sales mengentry, data yang dimasukan akan dip roses dan dimasukan kedalam sebuah database khusus sales. Didalam database sales terdapat bermacam data, misalnya BarangKhususSewa memiliki (noBarang, namaBarang,type,idPemilik) PemilikUtama (idPemilik, namePemilik, alamat, telPemilik) PenyewaBarang (idPenyewa, namaPenyewa, alamat). Ketiga data tersebut merupakan keterkaitan satu sama lain, tetapi hanya dikenali oleh bagian sales.
    Limitations of File-Based Approach
    - Membatasi dan Mengasingkan data, artinya data di pelihara dengan sendiri-sendiri dan data 1 sama lain mestinya dapat berhubungan tetapi dikotak-kotakan sehingga data tidak mengenal 1 sama lain.
    - Duplikasi data, data yang sama masing-masing diterjemahkan oleh program yang berbeda-beda. Membuang kapasitas daya tampung serta format file yang berbeda.
    - Ketergantungan data, struktur file digambarkan didalam kode program. Maksudnya data tersebut bersifat kaku, ketika coding menuliskan data berjumlah ‘4’ jumlah data di filebase pun berjumlah ‘4’.
    - Ketidakcocokan format file, penulisan file berbeda bahasa, dan tentunya tidak dapat diakses 1 sama lain.
    - Penetapan Query pada program aplikasi, maksudn ya program ditulis untuk fungsi-fungsi ertentu sana, Jika dibutuhkan data baru maka perlu adanya sebuah program baru juga.
    Database
    Kenapa diperlukan database?
    Data dapat diterjemahkan kedalam sebuah aplikasi program, dibandingkan terpisah atau diolah masing-masing. Kontrol akses luas dan manipulasi pada data dapat dilakukan oleh sebuah aplikasi program. Hasilnya berupa DBMS (database management system).
    - Koleksi data dapat diakses bersama secara logika data pun berhubungan 1 sama lainnya, dan sengaja dirancang khusus untuk informasi yang dibutuhkan sebuah perusahaan.
    - Pemetaan data disediakan bebas untuk di olah satu sama lain di sebuah database.
    - Secara logika data merupakan kesatuan, memiliki atribut yang lengkap dan saling berhubungan dari suatu organisasi/ data perusahaan.
    Database Management System (DBMS)
    Suatu sistem perangkat lunak untuk mendeskripsikan/ memperlihatkan, membuat, memelihara database dan memberikan control siapa saja yang dapat mengakses database tersebut.
    DBMS
    Berbeda sekali bukan dengan File base? Database yang dikelola dengan DBMS terlihat lebih terintegrasi oleh sistem. Artinya, ketika Sales membutuhkan BarangKhususSewa (noBarang, namaBarang,type,idPemilik) PemilikUtama (idPemilik, namePemilik, alamat, telPemilik) PenyewaBarang (idPenyewa, namaPenyewa, alamat) data tersebut dapat pula di monitoring/ diakses oleh Contracts. Keuntungannya kapasitas media penyimpanan tidak terbuang, karena sang Contracts tidak perlu lagi membuat ketiga sumber data tersebut (tinggal sorot ke database saja).
    Pendekatan Database (Database Approach)
    Data Definition language (DDL), mendefinisikan bahasa yang digunakan memberi izin atas jenis data, struktur data dan batasan-batasan atas siapa saja yang akses ke data. Semua spesifikasi tentang data tersimpan dalam sebuah database. Contoh coding : Create, Delete, Rename Data Manipulation Language(DML), fasilitas umum enquiri (query language) dari data. Contoh code : insert, update, delete, merge Kontrol akses ke database, system security, kesatuan atas system, kontrol sistem perbaikan, konrol sistem hak akses, dan concurrency. Contoh Contoh code : Grant, dan Provoke A view mechanism, maksudnya data yang ada akurat dan banyak pihak yang ingin menggunakan atau cocok untuk semua bagian dari suatu organisasi yang membutuhkan. Contoh code : Select Perbolehkanlan setiap user untuk memiliki dan melihat dari database, yang utama adalah perlihatkan sub bagian dari database tersebut.
    Manfaat nya adalah :
    ~mengurangi kompleksitas
    ~bertambahnya keamanan
    ~menyediakan tampilan dan mekanisme database yang berbeda dari yang biasanya.
    ~meskipun database diubah, database dasar/basic tetap konsisten, sesuai dengan struktur.
    Lalu peran apa saja yang ada di lingkungan database?
    ~ Data Administrator (DA)
    ~ Database Administrator (DBA)
    ~ Database Designers (Logical and Physical)
    ~ Application Programmers
    ~ End Users (naive and sophisticated)
    Siapa bilang sistem database tidak punya sejarah?
    Generasi pertama, menggunakan hirarki dan network Generasi kedua, menggunakan metode relasional Generasi ketiga, menggunakan objek relasional dan objek orientied.
    Keuntungan DBMS :
    - Mengurangi duplikasi data
    - Data yang dimiliki konsisten
    - Banyak informasi dari data yang sama
    - Berbagi data
    - Mengembangkan data yang sudah terintegrasi
    - Bertambahnya keamanan data
    - Sesuai dengan standartisasi
    - Skala ekonomi, Akurat, tepat waktu, dan relevan dibandngkan dengan membuang-buang biaya.
    - Menyeimbangi dengan permasalahan kebutuhan.
    - Data yang dapat dipertanggungjawabkan.
    - Produktifitas
    - Pemeliharaan data dapat dilakukan dengan bebas
    - Backup, dan Pengembalian data yang rusak dapat dilakukan
    Kekurangannya :
    - Kapasitas daya tampung, apabila data sudah sangat besar sekali.
    - Biaya DBMS
    - Biaya hardware
    - Dampak dari kesalahan cara kerja
    SIKLUS HIDUP DATABASE
    Physical
    Creation
    2
    Design Conversion
    1 3
    For New
    Aplication
    Growth
    change & Integration
    maintenace 4
    6
    Operation
    5
    1. Design Phase : Merencanakan model data yang akan dipakai
    2. Phisical Creation Phase : Pembentukan phisik yaitu data mulai dibentuk atau disimpan pada penyimpanan sekunder
    3. Conversion phase : Konversi dari database yang lama atau yang sudah ada ke database yang baru
    4. Integration phase : Integrasi aplikasi yang sudah ada dan yang baru ke database yag baru
    5. Operation phase : Pengoperasian database yang baru, contoh : manipulasi, concurency, backup data
    6. Growth, change and maintenance : Adaptasi terhadap perubahan lingkungan organisasi.
    Fase 3 dan 4 diperlukan apabila suatu organisasi sebelumnya telah memiliki database. Apabila database yang didesain merupakan pertama dalam organisasi maka fase 3 dan 4 tidak dilakukan.
    The Stages Theory Richard Nolan
    1. Initiation (Permulaan)
    - Komputer mulai dipakai
    - Pengolahan data terpusat pada Data Processing
    - User menyerahkan masalah pada Dep. DP, user tidak dilibatkan lebih jauh.
    - Aplikasi-aplikasi minta dikomputerkan dan masing-masing berdiri sendiri.
    2. Contagion (Penularan)
    - Manager mulai antusias dan minta macam-macam pemecahan aplikasi
    - Biaya pemakaian komputer tidak terkontrol dan merupakan biaya over head.
    - H/W dan staf DP bertambah dengan cepat.
    - Pengendalian DP lemah, aplikasi-aplikasi tidak terpadu.
    3. Control
    - Dipertimbangkan biaya manual dan komputer
    - Perencanaan dan keterpaduan aplikasi mulai dipikirkan
    - Pelayanan informasi untuk manajer menengah ditingkatkan dibanding level operasional yang sudah
    dikerjakan dulu.
    4. Integration
    - Pemakaian teknologi baru, database dan desain sistem yang terstruktur
    - User dibutuhkan dalam membuat S/I
    - Komputer dirasa sebagai milik seluruh organisasi.
    5. Data Administration
    - Teknologi database dominan
    - Muncul fungsi baru (administrasi data) yaitu merencanakan kebutuhan dan pembagian data pada para
    user.
    - User merasa sebagai pemilik data, I/S terpadu berfungsi membagi data yang berkepentingan.
    6. Maturity
    - Komputer terpadu dengan proses manajerial
    - Data merupakan penunjang perencanaan strategi
    - Aplikasi-aplikasi mencerminkan aliran informasi.
    Ad. 1 Design phase
    Merenacanakan model data yang akan dipakai : ada 3 tingkatan yaitu conceptual model, logical model, physical model.
    Ad. 2 Struktur fisik database
    METODA AKSES berarti cara retrieving, uodating, adding, inserting dan deleting.
    mula-mula melakukan pembentukan fisik, dengan DDL mendefinisikan dan membentuk (create) file-file database.
    keterangan metode akses :
    Yaitu untuk menyimpan (stored) dan mengambil (retrieval) dari penyimpanan sekunder
    Metoda akses pada DBMS :
    1. Metoda akses model internal yaitu Data disimpan secara fisik
    - Physical Sequential : Akses urut secara fisik (file sequential)
    - Indexed Sequential (ISAM): Akses lewat index untuk file sequential
    - Direct : Akses langsung pada alamat record (file random)
    - Indexed Random : Akses lewat index untuk file random
    - Hashing : Akses langsung dengan memproses lebih dahulu alamat recordnya
    - Inverted : Akses lewat macam-macam index (bolak-balik).
    2. Metode akses model external yaitu metode akses yang berdasarkan gambaran hubungan logical menggunkan istilah-istilah HLDL dari DBMS.
    Macam-macam :
    • VSAM (Virtual Storage Access Methode)
    yaitu membuat file data dengan indeks pada suatu kunci record / alamat record memakai struktur B-Tree
    • OSAM (Overflow Sequential Access Methode)
    yaitu membuat file data dengan struktur link-list
    • HSAM (Hirarchical Sequential Access Methode)
    Yaitu data disimpan urut seperti pada pita sesuai dengan urutan hirarkinya
    • HISAM (Hirarchical Indexed Sequential Access Methode)
    Akses index pada segmen akar/root, akses sequential pada segmen cabang
    • HDAM (Hirarchical Indexed Dirrect Access Methode)
    Yaitu akses hashing pada segmen akar, akses direct ke segmen cabang
    • HIDAM (Hirarchical Indexed Dirrect Access Methode)
    Yaitu akses index pada segemen akar, akses direct ke segmen cabang
    Ad. 3. Konversi
    Konversi adalah pengubahan data dari sistem database lama ke sistem database baru.
    Masalah-masalah yang dihadapi adalah :
    - Format file yang berbeda
    - Model database yang berbeda
    Konversi ini adalah pekerjaan besar yang dilakukan berangsur-angsur dan membutuhkan waktu cukup lama.
    Ad. 4. Integration
    Integrasi adalah penyatuan dari program-program aplikasi untuk database yang baru.
    Ad. 5. Operasi Database
    Beberapa hal yang harus diperhatikan :
    1. Entry dan update
    Langkah pertama pengoperasian pada database adalah entry dan menyimpan data. Bila ada kesalahan atau perubahan dari data tersebut, maka data yang telah tersimpan tersebut dapat diperbaiki.
    Ada 2 cara entry dan update :
    a. Entry / update by individual record : Seluruh data item dari formulir data entry / update disimpan / diambil dan disimpan kembali pada 1 record dalam 1 file.
    b. Entry / update by transaction : data item dari formulir transaksi dapat diambil / disimpan dari pada beberapa record dari beberapa file. Data-data item formulir transaski tidak disimpan pada 1 record, selain pada file utamanya (master file), transaski dapat disimpan pada suatu file transaksi.
    2. Backup dan recovery
    Sekali database diimplementasikan, salah satu fungsi yang harus dipelihara adalah tersedianya data setiap saat untuk para user.
    Backup adalah pekerjaan menduplikasikan record-record database atau menyimpan perubahan-perubahan pada database.
    Recovery adalah proses untuk memperbaiki kembali database dari kerusakan yang dialaminya. kerusakan ini umumnya adalah kerusakan fisik pada penyimpanan sekunder.
    Ada 3 macam cara backup :
    a. Dump : Menduplikat seluruh record database yang dioperasikan pada database backup
    b. Transaction Log : Menyimpan transaksi-transaksi yang merubah database.
    c. Image Log : Menyimpan record-record database sesudah / sebelum perubahan pada database.
    Ada 6 cara recovery :
    a. Dual recording
    b. Periodic dump
    c. Periodic dump dan transaction log
    d. Periodic dump dan logging after image
    e. Periodic dump dan logging before image dan transaction log
    f. Residual dump.
    3. Reorganization
    Dalam sistem database pada suatu saat dapat diadakan pembersihan database terhadap record-record yang tidak digunakan secara aktif lagi. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat akses pada database yang terganggu dengan banyaknya record-record yang tidak / jarang digunakan itu, record-record yang tidak aktif tersebut dapat dipindahkan dan disimpan dalam suatu file. Proses pembersihan record-record tidak aktif itu dinamakan reorganization, metode reorganization ini tergantung dari model database yang dipilih.
    4. Restructuring
    Pada suatu lingkungan yang dinamis setelah suatu periode berjalan pasti dirasakan kebutuhan perubahan, contoh :
    - Penambahan/penghapusan suatu data elemen, perubahan ukuran/size suatu data elemen, pertukaran data elemen antar file tersebut.
    - Perubahan metode akses.
    - Proses perubahan model internal dan sekaligus logikal.
    5. Monitoring, performance and tuning
    - Evaluasi secara periodik terhadap unjuk kerja sistem database, dapat pada ketepatan data atau kelambatan unjuk kerja.
    - Kekurangan-kekurangan ini hendaknya diperbaiki dan dilaraskan/tuning.
    6. Security
    Sekurity data sangat penting dalam sistem database, artinya mengontrol pengaksesan data dalam database terhadap orang-orang yang tidak berwenang, sehingga mencegah :
    - Penyingkapan rahasia.
    - Perubahan data.
    - Perusakan / penghapusan data.
    Ada 3 kelompok yang berhubungan dengan Database :
    a. USER : User adalah pemilik data, user sesuai dengan departemennya hanya berwenang untuk sekumpulan data tertentu, kontrol pengaksesan data oleh user ini dapat dilakukan dengan memakai PASSWORD. Password ini mempunyai 2 fungsi :
    - Memberi identifikasi seorang user
    - Memberi kewenangan (authorized) dan hak (privilege)
    Macam-macam hak pada sistem database adalah :
    1. Hak retrieval : Mencari dan melaporkan
    2. Hak Update pada record meliputi :
    - Append (Menambah)
    - Insert (Menyisipi)
    - Modifikasi (Merubah)
    - Delete (Menghapus)
    3. Hak Definition File meliputi :
    - Create (Mendefinisikan file baru)
    - Revision (Merevisi definisi yang ada)
    - Delete (Menghapus seluruh file)
    - Memberi indeks
    4. Hak GRANT (memberi) hak pada user.
    Hak definition dan Grant hanya dimiliki oleh DBA.
    Pembuatan Password harus mengingat hal-hal :
    1. Mudah diingat
    2. Sulit ditebak
    3. Cukup sering diubah
    4. Kerahasiaannya terlindungi.
    b. Programer : Ada 2 macam programer
    - Aplication Programer : Programer yang membuat program-program aplikasi
    – System programer : Programer yang membuat program-program sistem yang memadukan dan mengontrol program-program aplikasi. misal : membuat menu untuk masing-masing user, membuat log transaction pemakaian program dan database dari para User dan sebagainya, dan harus mentaati prosedur password.
    c. Operation staff : Sering kerusakan data disebabkan operator yang kurang terlatih atau petunjuk yang kurang memadai atau sulit dipahami. Operator yang berhubungan dengan database adalah operator program aplikasi.
    Pengamanan data baginya antara lain berupa :
    - Validasi yang cukup pada data entry
    - Pengecekan jumlah counter dengan formulir data
    - Operator database (staff DBA)
    - Pada saat backup, data harus mendapat perhatian.
    Desain Steps Of database Project
    Langkah-langkah fase desain dengan 3 model database :
    Review and
    Evaluation
    V
    Identifying the A. Building a conceptual
    vital entities for Defining model
    the enterprise the entities Building B. Building a logical
    + and the a data model
    Identifying potensial relationship Dictionary C. Building a physical
    aplication for the model
    database II III
    IV
    I
    Keterangan :
    1. Mengidentifikasikan entity-entity vital dalam enterprise dan identifikasi aplikasi potensial untuk database
    2. mengidentifikasi entity dan hubungan (relationship ) pada model data
    Hubungan (relationship) dapat terjadi dari :
    - Hubungan antar himpunan (entity)
    - Hubungan antar atribut pada 1 himpunan (entity)
    - Hubungan antar atribut pada beberapa himpunan (entity)
    Ada 3 macam hubungan :
    - One – To – One : Contoh Pasien – Rekening
    - One – To – Many : Contoh Kamar – Pasien
    - Many – To – Many: Contoh Pasien – Dokter
    3. Membuat data dictionary
    - Membuat model data konsepsual
    - Membuat model data logikal
    - Membuat model data fisikal
    4. Review dan evaluasi
    CENTRALIZED VS DISTRIBUTED DATABASE SYSTEM
    Centralized Database system adalah database yang dikontrol secara terpusat.
    Keuntungan :
    • Redundansi dapat dikurangi :
    Redundansi yaitu duplikasi field yang sama pada beberapa file. Redundansi dapat direduksi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali (misal untuk kepentingan field kunci)
    • Inconcistency dapat dihilangkan:
    Pada field-field yang mempunyai redundancy harus diingat bila diadakan update seluruh field yang redundadnsi tersebut harus serentak diupdate (propagating update).
    • Memudahkan shared data :
    Database terpusat adalah milik umum sehingga dapat dibagikan antar aplikasi. Aplikasi baru dapat dibuat dengan memakai database yang telah ada.
    • Data dapat distandarkan dengan data dictionary : Dengan keadaan telah distandarkan dimungkinkan pertukaran data antar sistem.
    • Kontrol security dapat dilakukan :
    DBA dapat mengatur kewengan penggunaan database (update, retrieve, delete dan sebagainya).
    • integritas dapat dipertahankan
    Hal ini adalah sebagai akibat dari penghindaran non konsistensi dan pengontrolan sekuriti.
    • Pertentangan kebutuhan antar user dapat diatasi :
    Database dibangun dengan prioritas kepentingan seluruh enterprise.
    Kekurangan :
    • Data terpusat berarti data adalah milik umum, hal ini menyebabkan rasa memiliki dan tanggung jawab pada data dari masing-masing user menjadi berkurang
    • Kemampuan pembagian data menyebabkan terjadinya pelanggaran wewenang dan sekuriti data
    • Kedua hal diatas dapat diatasi dengan tambahan suatu sistem sekuriti dan hal ini berarti penambahan biaya pada sistem. 
            sumber reverensi:

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar